Hanbok, mungkin kalian tahu hanbok karena keseringan liat
drama korea ya. Mungkin karena liat The Great Quin Seondeok atau mungkin,
Jumong? Nggak Cuma dipakai di drama korea, Hanbok dulunya adalah pakaian
kerajaan lhoo.. Di Indonesiapun, hanbok cukup dikenal, saat even hallyu
misalnya, terkadang ada juga yang mengadakan stan pameran hanbok.
Pakaian Korea diatas disebut dengan Hanbok. Han berarti
Korea, sedangkan Bok berarti Pakaian. Kalo Korea Utara sendiri menyebutnya
chosonot. Pada awalnya warna hanbok tergantung tingkatan derajat si pemakainya,
untuk golongan atas warna yang digunakan lebih indah misalnya biru dan hijau
dengan bahan kain yang mahal. Sedangkan untuk golongan bawah, warna yang biasa
digunakan antara putih atau krem, terkesan kusam.
Untuk pakaian Pria terdiri dari sebuah Jaket (chorgorl),
sebuah celana (pajl) dan sebuah mantel (turumagi). Jaket pria tanpa lengan
dengan celana longgar yang diberi karet pada pergelangan kakinya. Pakaian
wanita terdiri dari sebuah jaket pendek dengan dua pita panjang (chorgorl), dan
sebuah pakaian panjang hingga kaki dan lebar di bagian bawah (chima)
Hanbok yang asli terbuat dari kain caftan, yaitu kain tipis
transparan, tapi bahannya kaku. Karena sifat bahannya yg tembus pandang, maka
pakaian dalam yg berwarna putih polos harus dikenakan terlebih dahulu. Tetapi
hanbok yang sekarang terdiri dari bahan yg lebih bervariasi.
Baju hanbok bagian atas disebut jeogori, dan dalamannya
disebut sok jeogori. sedangkan baju hanbok bagian bawah ( rok) disebut chima,
dan dalamannya disebut sok chima.
Warna hanbok sangat cerah, dan eye-catching sekali. jika
masih muda, jgn coba2 pakai hanbok yang warnanya kalem..
Motifnya.. seperti huruf2 cina bercampur dengan sulir2 dan
bunga2. Hanbok yang mahal motifnya disulam dari benang. Sedangkan yg murah,
cukup dilukis dengan cat seperti lem yang langsung bisa ditempelkan pada kain
BAGIAN BAGIAN HANBOK
1. Jeogori: ialah bagian atas dari hanbok ( baju ).Untuk
hanbok laki-laki ukurannya lebih besar dan simple, sedangkan untuk wanita agak
pendek dan ditandai garis lengkung dan
dekorasi yang lembut.
2.Deong Jong : yaitu krah yang berwarna yang berwarna putih
.
3. Otgoreum (Cloth
Strings): adalah pita yang dipakai pada
baju hambok untuk wanita, yang melintang hingga ke Rok ( chima )
4. Chima : adalah rok pada bagian hanbok. Ada berbagai macam
jenis chima, ada yang lapisan tunggal dan ada juga yang double.
5.Pattern: susunan
gambar atau garis dan juga perpaduan
warna.
Masih banyak lagi istilah bagian pada hanbok, misalnya
baerae ( pada lengan ), kket dong ( lengan ) dan lain sebagainya.
Untuk hanbok pria ada ” baji ” yaitu celana untuk hanbok.
biasanya bentuknya longgar .
SEJARAH PERKEMBANGAN HANBOK
Pakaian raja n ratu kerajaan Shilla
Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori
atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang
lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang.
Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada
saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang.
Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.
Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan
bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang
diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah
seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.
Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti
Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang
disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.
Periode Goryeo
Ketika Dinasti Goryeo (918–1392) menandatangani perjanjian
damai dengan Kerajaan Mongol, raja Goryeo menikahi ratu Mongol dan pakaian
pegawai kerajaan lalu mengikuti gaya Mongol. Sebagai hasil dari pengaruh Mongol
ini, rok (chima) jadi sedikit lebih pendek. Sedangkan Jeogori (baju untuk tubuh
bagian atas) diikat ke bagian dada dengan pita lebar, sedangkan lengan bajunya
didesain agak ramping.
Periode Joseon
Pakaian pria bangsawan
Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan
menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan
panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun
memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat
ini.
Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori
menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen
difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.
Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun
atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada
musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna
yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan
berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi
(semacam jaket panjang) saat keluar rumah.
Aksesori untuk kepala
gache
Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi
panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde
(mengikat) rambutnya sampai atas kepala (sangtu), sedangkan wanita mengkonde
sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita yang
berprofesi sebagai penghibur seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut
gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19,
gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar
dan berat.
Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai
pengencang atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan
sosial pemakainya. Wanita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka
dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pria menggunkan gat, topi yang dianyam dari rambut kuda,
yang juga bervariasi model dan bentuknya sesuai status atau kelas.
Perayaan
Hwalot, pakaian pengantin
Hanbok digunakan diklasifikasikan berdasarkan peristiwanya:
pakaian sehari-hari, termasuk untuk hari ulang tahun pertama anak.
Hanbok modern
Hanbok modern untuk anak-anak terbagi atas 2 atau 3 bagian
dan bisa dipakai dengan mudah. Hanbok anak-anak dipakai biasanya satu atau dua
kali setahun dalam perayaan Chuseok atau tahun baru imlek (seollal). Pada
ulangtahun pertamanya (doljanchi) anak-anak memakai hanbok pertama mereka.
Gimana? Ada yang berminat pakai hanbok kesekolah? Kekekeke.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar